Karya Tulis Ilmiah Populer
3R (Reduce, Reuse, Recycle)
“Memelihara dan Melestarikan Kebersihan Lingkungan”
Lingkungan
yang sahat adalah lingkungan yang bebas dari polusi dan sampah. Salah satu
factor yang menyebabkan lingkungan tercemar adalah sampah. Sampah telah menjadi
factor yang paling berbahaya. Sampah merupakan masalah yang tidak ada habisnya,
karena selama kehidupan ini masih ada, maka sampah pasti akan selalu
diproduksi. Istilah sampah sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika
mendengar istilah sampah, yang terlintas di fikiran kita adalah setumpuk limbah
yang menimbulkan aroma busuk yang menyengat dan pemandangan yang tidak indah
dipandang. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya proses yang cenderung merusak lingkungan sekitar. Sampah dapat
membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang
sacara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan
menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang
dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga yang membawa kuman penyakit.
Namun hal ini tidak akan terjadi lama jika setiap orang sadar akan masalah
sampah dan setiap orang mengerti akan dampak yang ditimbulkan dari sampah ini.
Jika sampah dikelola secara baik dan benar, maka sampah tidak lagi dikatakan
sebagai masalah. Mengolah sampah sebenarnya tidak sulit. Sampah bahkan dapat
menghasilkan sesuatu yang dapat kita manfaatkan. Melalui suatu pembiasaan
menjadi suatu kebiasaan dan budaya. Untuk menciptakan kebiasaan hidup bersih
dan sehat memang harus mengawalinya dari diri sendiri dan sejak dini, yang dengan
kebiasaan ini kan tercipta budaya untuk hidup bersih dan sehat.
Hal
ini dapat direalisasikan oleh masyarakat dalam bentuk tindakan. Bagaimana
caranya agar pengetahuan yang ada pada masyarakat dapat direalisasikan dalam
bentuk tindakan, dalam hal prilaku peduli lingkungan ? Salah satunya diperlukan
proses untuk mengubah sebuah perilaku yang diinginkan. Proses ini disebut
Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) Konsepnya adalah pesan disampaikan secara
baik dan berkelanjutan kepada individu atau kelompok sehingga terjadi proses
perubahan perilaku pada masyarakat sejak menerima pesan tersebut. Pesan yang
disampaikan sepeerti manfaat menjaga lingkungan, contoh perilaku sehri-hari
yang mendukung paduli lingkungan, ajaran-ajaran agama yang terkait dengan menjaga
lingkungan, konsekuensi yang akan terjadi, ajakan untuk membuang sampah pada
tempatnya, berolahraga, membatasi penggunaan plastic, menghemat listrik dan
air, dan lain sebagainya. Bisa juga memberikan reward yang bermanfaat bagi
pelaku peduli lingkungan, komunikasi yang dilakukan dapat berbentuk iklan,
sosialisasi, ceramah, simulisasi, dan sebagainya. Dengan kondisi lingkungan
yang semakin terlihat kurang baik,sampah berserakan dimana-mana, sungai
dipenuhi dengan sampah dan libah, maka dari itu sangat diharapkan semakin
banyak orang yang peduli pada lingkungannya. Orang yang peduli akan
mempengaruhi cara fikir serta perilakunya, dan pada akhirnya mengajak orang
lain untuk turut peduli terhadap lingkungan. Niscaya kondisi lingkungan akan
lebih baik apabila banyak orang yang peduli. Allah berfirman: “Dan janganlah
kamu membuat kerusakan dimuka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya, yang demikian
itu lebih baik darimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman.” (Qs.
Al-A’raaf : 85)
Tingkat
kerusakan lingkungan diIndonesia menjadi salah satu factor penting yang
menentukan tinggi dan rendahnya tingkatan resiko disuatu kawasan. World Risk
Report mencatat sepanjang tahun 2002 sampai dengan tahun 2011, telah terjadi
4.130 bencana diseluruh dunia yang mengakibatkan lebih dari 1 juta meninggal
dunia dengan kerugian material mencapai US$ 1, 195 triliun. Laporan Risiko
Dunia ini juga membuat World Risk Index (Indeks Risiko Dunia) yang
memeringkatkan 173 negara berdasarkan risiko menjadi korban menjadi korban bencana
sebagai akibat dari bencana alam.
Ini
menunjukkan bahwa manusia merupakan salah satu mahluk hidup yang selalu
memanfaatkan lingkungan hidup sekitarnya, baik dalam resipirasi, pemenuhan
kebutuhan pangan, papan, dan lain sebagainya. Selain itu, manusia juga sebagai
mahluk yang paling unggul didalam ekosistemnya, memiliki daya dalam mengkreasi
dan mengkonsumsi berbagai sumber daya alam bagi kebutuhan hidupnya. Salah satu
kerusakan lingkungan disebabkan karena sampah-sampah yang tidak sepenuhnya
dapat diolah oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu, sangatlah diperlukan adanya
kesadaran diri dari masyarakat untuk mencegah peningkatan kerusakan lingkungan
ini.
3R
( Reuse, Reduce, dan Recycle) sampai sekarang masih menjadi salah satu cara
efektif dalam mengelola dan menangani sampah sebagai permasalahan yang sering
muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Penerapan system 3R menjadi salah satu
solusi terbaik untuk memanfaatkan sampah sekitar kita yang terbuang sia-sia.
Justru pengelolaan sampah dengan system 3R ini dapat dilaksanakan oleh setiap
individu dalam kehidupan sehari-hari.
3R ( Reuse,
Reduce, Recycle) memiliki makna tersendiri, diantaranya: Reuse, berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat
digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi yang lainnya atau mempergunakan
kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai. Barang-barang yang kita anggap
sudah tidak berguna, pada dasarnya masih dapat kita pergunakan kembali dalam
bentuk dan fungsi yang jauh lebih bermanfaat dari pada hanya manjadi kumpulan
sampah yang tidak memiliki nilai guna. Reduce,
berarti mengurangi segala sesuatu yang akibatkan sampah. Ini berarti
mengurangi konsumsi kantong plastic, atau barang-barang yang sudah tidak
berguna. Recycle, berarti mengolah
kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
Artinya barang-barang yang sudah tidak berguna dapat didaur ulang menjadi barang
baru dengan fungsi yang baru pula.
Ø
Contoh
kegiatan reuse sehari-hari :
Memilih
wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang.
Misalnya, menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tissue, menggunakan tas
belanja yang dapat berulang-ulang dipakai dari pada menggunakn kantong
pelastik, menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan
ditulis kembali, menggunakan sisi kertas yang masih kososng untuk menulis, dan
lain sebagainya.
Ø
Contoh
kegiatan reduce sehari-hari :
Memilih
produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang, menghindari pemakaian dan
pembelian produk yang menghasikan sampah dalam jumlah besar. Menggunakan produk
yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang,
pembersih kaca isi ulang dll, menggurangi penggunaan barang sekali pakai,
menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat dengan tujuan tidak boros
kertas.
Ø
Contoh
kegiatan recycle sehari-hari :
Memilih
produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. Mengolah sampah
kertas menjadi kertas atau karton kembali. Melakukan pengolahan sampah organic
menjadi kompos, melakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang
bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
Adapun
cara serta prinsip mendaur ulang (recyle) dengan memanfaatkan kembali material-material sampah untuk tujuan
bermanfaat dan dapat dijual kebali. Dengan prinsip mendaur ulang, kita tidak
hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi membuka peluang bagi pengusaha
baru, yaitu keterampilan barang bekas. Peluang usaha daur ulang sampah
merupakan usaha yang menjanjikan dan memberikan banyak keuntungan. Selain
didaur ulang, barang bekas yang kita miliki dapat disulap menjadi keterampilan
barang bekas bermanfaat dan dapat dijual. Kita tinggal memilih dan memilah
jenis barang bekas yang bisa diolah dan dijual kembali. Berikut beberapa
cuplikannya :
Ø
Keterampilan
Barang Bekas – Memulai usaha daur ulang
Untuk
memulai usaha daur ulang dari sampah atau barang bekas, kita harus mengetahui
klasifikasi sampah atau barang bekas yang bisa didaur ulang. Dari jenis sampah
organik, kita bisa mendaur ulang sampah rumah tangga, seperti sisa sayuran,
buah, makanan basi, dan sampah dedaunan kering. Pengolahan dari jenis sampah
organic dapat menghasilkan pupuk organic yang baik sebagai nutrisi pertumbuhan
tanaman.
Dari
jenis sampah anorganik, kita bisa mendaur ulang material, seperti botol-botol
plastic bekas shampo, pasta gigi, deterjen, air mineral, ember dan jerigen,
kertas (terutama kertas bekas, seperti Koran, majalah, kardus, dan lain-lain),
logam bekas tempat minuman ringan, wadah kemasan kue kaleng, rangka dan besi.
Dari jenis sampah ini, kita bisa mengolah barang bekas menjadi berbagai karya.
Misalnya, untuk mengolah barang bekas yang berbahan baku plastic. Kita bisa
mengolah sampah plastic menjadi produk jadi, seperti souvenir yang biasa kita
dapatkan ketika mengunjungi resepsi pernikahan. Bentuk souvenis ini bisa berupa
kunci, bingkai kaca kecil, cermin, dan lain-lain. Selain itu, barang bekas dari
kertas juga bisa diolah menjadi aneka kriya, seperti amplop, map, paper bag,
tempat tissue, replica binatang dan lain-lain. Di tangan orang kreatif, kertas
tidak hanya didaur ulang menjadi kotak kado atau kertas daur ulang, tetapi ada
juga yang menjadikan lukisan relief bernilai seni tinggi dan ekonomi tinggi
tentunya.
Ø
Ragam
keterampilan barang bekas
Tidak
sedikit barang bekas yang dibuang dan ditumpuk begitu saja, baik dijalan,
dihalaman rumah, digudang, bahkan dibuang ke sungai. Jika kita berfikir
kreatif, barang bekas sebenarnya memiliki potensi tersendiri dengan
keterampilan yang bermacam-macam. Membuat keterampilan barang bekas sangat
menguntungkan bagi pembuatnya. Selain berpartisipasi mengurangi pemanasan
global (global warming), kitapun dapat menghasilkan uang sendiri. Berikut
cara-cara mengolah barang bekas menjadi keterampilan barang bekas :
·
Keterapilan
barang bekas dari ban
Ban
bekas ternyata dapat diolah menjadi keterampilan barang bekas yang bernilai
jual tinggi. Ban bekas yang sudah tidak digunakan dapat diolah menjadi barang
yang bermanfaat. Keterampilan barang bekas dari ban misalnya pot bunga, kursi,
meja, dan lain-lain. Peralatan untuk membuat keterampilan barang bekas dari ban
sangat sederhana, seperti pisau dan gunting yang berfungsi untuk meggunting ban
bekas menjadi beberapa potongan. Setelah dipotong, potongan-potongan tersebut
dianyam, lalu terciptalah sepasangan barang bekas berupa meja dan kursi taman.
Keterampilan barang bekas dari ban ini banyak diminati, karena hargaya
terjangkau, awet dan unik.
·
Keterampilan
barang bekas dari lempengan CD
Tekhnologi
compact disc ternyata menghasilkan barang bekas berupa jutaan keeping CD.
Barang bekas ini banyak yang tidak terpakai lagi karena rusak ataupun sudah
tidak terbaca lagi. Tahukah kita bahwa CD bekas teryata dapat diolah kembali
menjadi keterampilan barang bekas yang unik ? Lempengan CD bekas dapat
dijadikan keterampilan barang bekas berupa tirai yang dirangkai dari rangkaian
CD. Keterampilan barang bekas dari lempengan CD juga dapat berbentuk jam dinding
atau jam meja yang unik. Caranya cukup dengan membeli mesin jam di toko
onderdil jam lalu menempelkan mesin jam tersebut pada bagian dinding CD. Untuk
desain keterampilan barang bekas ini, kita dapat menentukan sendiri sesuai
keinginan.
·
Keterampilan
barang bekas dari Koran
Keterampilan
barang bekas bnyak jenisnya, misalnya vas bunga, figura foto, dan lain-lain.
Cara membuatnya pun sangat mudah, yaitu tumpukan Koran bekas yang sudah tidak
digunakan lagi, dipilih, kemudian dianyam dan dibentuk menjadi barang yang
telah disebutkan tadi.
·
Keterampilan
barang bekas dari kaleng atau botol
Botol
dan kaleng bekas dapat diubah menjadi barang bekas yang berguna dan bernilai
jual, yaitu dioah menjadi sebuah keterampilan barang bekas. Beragam bentuk
botol minuman yang unik bisa kita ubah menjadi pajangan. Membuat keterampilan
barang bekas ini cukup mudah dan sederhana, yaitu dengan cara melukis
botol/kaleng bekas.
Ø
Tips
Membuat keterampilan barang bekas
·
Buatlah
Keunikan yang khas.
·
Bersihka
barang bekas yang akan diolah menjadi keterampian barang bekas.
·
Faktor
keamanan harus diperhatiakan. Contohnya kaleng bekas yang bebas dari karat dan
tidak ada bagian yang runding atau tajam.
Ø
10
tips menjalankan usaha daur ulang barag bekas.
·
Harus
cermat memilih usaha yang cocok,, sesuai minat dan lokasi usaha.
·
Pastikan
modal cukup, baik untuk investasi awal maupun modal usaha.
·
Harus
cerdas melihat peluang besar. Buatah produk yang mungkin banyak disukai
masyarakat.
·
Memanfaatkan
barang bekas yang ada disekitar rumah atau tetangga agar biaya awal yang
dikeuarkan tidak terlalu mahal
·
Memilih
dan memilah bahan baku yang akan diolah untuk bahan daur ulang.
·
Perhatikan
standar harga ketika menjual produk.
·
Meyakinkan
pembeli bahwa produk yang dijual berkualitas baik.
·
Sering-sering
melakukan promosi untuk produk-produk yang telah dihasilkan, misalnya melalui
pameran dan bazaar agar produk yang dihasikan dikenal banyak orang.
·
Harus
memilik strategi pemasaran sehingga produk memiliki peminat yang bertambah.
·
Disiplin,
optimis, kerja keras.
Selain bernilai
ekonomis, usaha mengolah barang bekas menjadi keterampilan bekas memiliki efek
positif bagi masyarakat sekitar lingkungan usaha. Masyarakat tersadar untuk
menjaga kebersihan dan bisa memilih barang bekas yang bisa didaur ulang
sehingga masyarakat merasa terbantu dalam mengelola sampah.